Contoh Media pembelajaran dalam bentuk flash player adalah media Animasi Kuantum
Contoh Video Pembelajaran
Video peembelajaran tersebut sebaiknya dianalisis dengan format analisis LK ANALISIS VIDEO
ANTARA SYURGA DAN NERAKA
Karya Tulis adalah sebuah karya berupa tulisan yang merupakan aplikasi dalam model pembelajaran beraneka sumber dengan penulisan dalam pemikiran ilmiah. Penulisan yang dilakukan siswa berdasarkan data hasil pengamatan dan tinjauan pustaka.
Dalam pembelajaran beraneka sumber, siswa dapat belajar tidak hanya dari media cetak tetapi siswa belajar dari pengalaman dan pengamatan langsung yang kemudian dituangkan dalam bentuk tulisan ilmiah. Menurut Edgar Dale dalam kerucut pengalamannya (Cone of Experience) bahwa belajar dengan pengamatan dan pengalaman langsung paling besar prosentasenya dalam tranformasi ilmu pengetahuan, bahkan mencapai 90 pesen. Ini dikarenakan siswa dapat berperan langsung, sehingga pemahaman lebih mudah dan daya ingat menjadi lebih besar.
Dalam Taksonomi Bloom menyatakan bahwa tujuan pendidikan dapat diklasifikasikan menjadi tiga domain secara luas yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik. Pada ranah kognitif hirarkinya dimulai dari ilmu pengetahuan dan proses pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi. Sedangkan menurut Anderson dan Krathwohl, kategori kognitif digolongkan ke dalam dua dimensi, refleksi pada penelitian langsung dan terminologi dengan hirarki mengingat, mengerti, menerapkan, menganalisa, mengevaluasi dan menciptakan. Pada dimensi yang kedua bahwa setiap tingkatan harus diterapkan dalam kenyataan/fakta, prosedur, atau pengetahuan metakognitif.
Dalam Karya Tulis Siswa (KTS) semua ranah pada taksonomi Bloom terpenuhi, sedangkan "menciptakan" yang dimaksudkan oleh Anderson dan Krathwol bisa terwujud apabila bimbingan yang dilakukan terhadap peserta didik tersebut lebih intensif dan mendalam.
Kendala yang dihadapi dalam pembelajaran seperti ini sangatlah banyak, apalagi jika kita behadapan dengan stake holder sekolah yang kuno dan konservatif maka akan menimbulkan banyak sekali pertentangan. Terutama pada masalah pembiayaan, waktu dan penjadwalan. Ini merupakan tantangan yang berat bagi para pendidik yang berjiwa PAIKEMB/PAIMO (Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Evaluatif, Menyenangkan dan Bermakna) / (Pembelajaran Aktif, Inovatif, Motivatif).
Sebagai contoh, misalnya siswa dibawa pergi melakukan Pengamatan langsung pada Pemerahan Susu Sapi, kemudian siswa melakukan pemerahan susu sendiri sampai pada pemrosesan menjadi susu bubuk, ataupun produk lain. Ketika siswa melakukan kegiatan itu banyak hal yang dipahami dan diingat, karena semua indera bekerja. Dan ketika ini dilakukan dengan bimbingan yang intensif dapat memotivasi siswa untuk menemukan sesuatu yang baru sehingga siswa dapat membangkitkan semangat pada drinya sendiri untuk berkarya. Misalnya dari pengalaman tersebut siswa menjadi lebih cinta pada lingkungan sehingga muncullah inovasi-inovasi baru tentang lingkungan. Karena apabila kita pandai memancing perkembangan imajinasi siswa maka siswa akan memiliki mimpi/imajinasi tinggi yang dengan keinginan yang besar pula untuk mewujudkan mimpi atau imajinasi tersebut.
Jepang Bangun 14 Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir
Liputan6.com, Tokyo: Sebagai Negara miskin sumber daya, Jepang, berencana akan membangun 14 Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) dengan tenggat waktu 20 tahun. Hal tersebut dilakukan sebagai upaya mengurangi ketergantungan Jepang pada negara-negara lain untuk memenuhi kebutuhan energinya.
Negara perekonomian terbesar kedua di dunia ini bermaksud menggandakan persediaan bahan bakar dari tenaga nuklir. Namun, proyek ini baru akan diputuskan Jepang pada pengumuman Juni mendatang, kata harian bisnis Nikkei. Pemerintah berniat membangun delapan PLTN pada 2020, kemudian menambah enam buah lagi pada 2030 untuk menggandakan angka menjadi 70 persen dari kebutuhan listriknya.
Jepang akan menyediakan dana proyek bagi perusahaan yang bekerja pada proyek-proyek tenaga nuklir di luar negeri. Negeri Sakura ini telah memiliki beberapa sumber daya energi yang bergantung pada tenaga nuklir dari 53 pembangkit, untuk memenuhi hampir sepertiga dari kebutuhan listrik dalam negeri.
Indonesia adalah negara yang sumber daya energinya pas-pasan, tetapi 1 pembangkit saja belum punya. Sepanjang tahun 2009 beberapa kali mengalami pemadaman lampu, itu merupakan bukti bahwa kita kekurangan sumber daya energi.... Mengapa demikian yah?
Dalam dunia pendidikan ada yang namanya Problem base Learning, belajar berbasis masalah....
Artinya kita pasti akan menemukan cara bagaimana keluar dari permasalahan... Tetapi kenapa kita masih selalu dihantui oleh hal-hal yang tidak realistis. Apa sebenarnya yang dipikirkan oleh bangsa ini, dengan berdalih bahwa Nuklir lebih banyak mudharatnya daripada kebaikannya sungguh tidak beralasan. Kepala kita selalu diingatkan akan kerusakan Jepang karena Bom Ataom (Nuklir) pada jaman Perang Dunia II yang telah berlalu beberapa puluh tahun. Jika kepala kita selalu dihantui oleh masa lalu maka kita akan selalu jalan ditempat, keringetan tapi tidak maju-maju...
Punya jawaban kenapa demikian? Nampaknya hanya satu jawaban, takut jatahnya berkurang... hehehe.... Na'udzu billahi min Dzalik...