Selasa, 13 Juli 2010

SEBERAPA PENTINGKAH KARYA TULIS BAGI SISWA

Karya Tulis adalah sebuah karya berupa tulisan yang merupakan aplikasi dalam model pembelajaran beraneka sumber dengan penulisan dalam pemikiran ilmiah. Penulisan yang dilakukan siswa berdasarkan data hasil pengamatan dan tinjauan pustaka.

Dalam pembelajaran beraneka sumber, siswa dapat belajar tidak hanya dari media cetak tetapi siswa belajar dari pengalaman dan pengamatan langsung yang kemudian dituangkan dalam bentuk tulisan ilmiah. Menurut Edgar Dale dalam kerucut pengalamannya (Cone of Experience) bahwa belajar dengan pengamatan dan pengalaman langsung paling besar prosentasenya dalam tranformasi ilmu pengetahuan, bahkan mencapai 90 pesen. Ini dikarenakan siswa dapat berperan langsung, sehingga pemahaman lebih mudah dan daya ingat menjadi lebih besar.

Dalam Taksonomi Bloom menyatakan bahwa tujuan pendidikan dapat diklasifikasikan menjadi tiga domain secara luas yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik. Pada ranah kognitif hirarkinya dimulai dari ilmu pengetahuan dan proses pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi. Sedangkan menurut Anderson dan Krathwohl, kategori kognitif digolongkan ke dalam dua dimensi, refleksi pada penelitian langsung dan terminologi dengan hirarki mengingat, mengerti, menerapkan, menganalisa, mengevaluasi dan menciptakan. Pada dimensi yang kedua bahwa setiap tingkatan harus diterapkan dalam kenyataan/fakta, prosedur, atau pengetahuan metakognitif.

Dalam Karya Tulis Siswa (KTS) semua ranah pada taksonomi Bloom terpenuhi, sedangkan "menciptakan" yang dimaksudkan oleh Anderson dan Krathwol bisa terwujud apabila bimbingan yang dilakukan terhadap peserta didik tersebut lebih intensif dan mendalam.

Kendala yang dihadapi dalam pembelajaran seperti ini sangatlah banyak, apalagi jika kita behadapan dengan stake holder sekolah yang kuno dan konservatif maka akan menimbulkan banyak sekali pertentangan. Terutama pada masalah pembiayaan, waktu dan penjadwalan. Ini merupakan tantangan yang berat bagi para pendidik yang berjiwa PAIKEMB/PAIMO (Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Evaluatif, Menyenangkan dan Bermakna) / (Pembelajaran Aktif, Inovatif, Motivatif).

Sebagai contoh, misalnya siswa dibawa pergi melakukan Pengamatan langsung pada Pemerahan Susu Sapi, kemudian siswa melakukan pemerahan susu sendiri sampai pada pemrosesan menjadi susu bubuk, ataupun produk lain. Ketika siswa melakukan kegiatan itu banyak hal yang dipahami dan diingat, karena semua indera bekerja. Dan ketika ini dilakukan dengan bimbingan yang intensif dapat memotivasi siswa untuk menemukan sesuatu yang baru sehingga siswa dapat membangkitkan semangat pada drinya sendiri untuk berkarya. Misalnya dari pengalaman tersebut siswa menjadi lebih cinta pada lingkungan sehingga muncullah inovasi-inovasi baru tentang lingkungan. Karena apabila kita pandai memancing perkembangan imajinasi siswa maka siswa akan memiliki mimpi/imajinasi tinggi yang dengan keinginan yang besar pula untuk mewujudkan mimpi atau imajinasi tersebut.



Tidak ada komentar: